sosok tokoh

” Cahaya dari negeri pizza “

Hingga detik ini saya masih diliputi rasa minder yang tak berkesudahan. Jemariku berulang kali terasa kelu hendak melanjutkan tulisan ini.

Hal ini tentu wajar Sebab tokoh utama yang akan kami ketengahkan dalam tulisan ini tak lain adalah Mr. Stefano Romano. Seorang muslim dari negeri Italia yang hampir seluruh aktifitas hidupnya belakangan ini beliau fokuskan untuk kegiatan sosial,membagi ilmu,berbagi kemanfaatan sesama.
Serta dibanyak kesempatan dinegerinya ia memfungsikan dirinya lanyaknya lentera dimana seluruh pendaran cahayanya tak lain adalah cahaya islam yang penuh rahmat,sehingga tidak sedikit orang-orang disekitarnya tergerak untuk mengikuti jejaknya .

Tulisan berikut ini tentu tidak akan mampu meng-close up secara utuh sosok Stefano Romano. Sebab potensi besarnya tak bisa sepenuhnya terwakili oleh susunan kalimat yang saya miliki pada tulisan ini. Dan biarkan kekurangn yang saya miliki,Tuhan genapkan pada kesempatan yang lain dengan caran-Nya sehingga sosok Stefano Romano bisa kita fahami lebih utuh.

Saya harus menyebut sebagai anugerah dari Tuhan ketika saya ditakdirkan melalui skenario-Nya bisa bersilaturahmi dengan sosok Stefano Romano. Sebab darinya lah perlahan saya tersadar bahwa saya harus terus dan terus memupuk rasa kecintaan terhadap Indonesia.

foto: stefano romano di acara KBRI di Roma,Italy
foto: stefano romano di acara KBRI di Roma,Italy

Dalam banyak artikel tentang dirinya jelas saya bisa menangkap betapa baginya Indonesia telah terlanjur menjadi rumah di hatinya. Tentu saja Italia tetap tanah air tercintanya.
Namun dalam banyak hal Indonesia telah menjadikan separuh jiwanya kepincut lantas bertumbuh-kembanglah terus kecintaannya terhadap Indonesia.

Jika parameternya modernitas tentulah Italia mengungguli segala-galanya dari Indonesia. Dan beliau tak perlu terkagum-kagum dengan Indonesia,cukuplah Italia saja dalam hatinya. Namun ada banyak hal yang tidak bisa beliau jumpai pada peradaban Italia yang serba modern, dan ternyata justru ia menemukannya di Indonesia.
lorong dan gang sempit dengan perumahan yang saling berhimpit.

IMG_9246Terlebih saat ia menyaksikan langsung atmosfer keramahan serta keguyuban warganya. Sesuatu yang mungkin selama ini belum pernah ia jumpai.

Kebinekaan Indonesia sepertinya ditakdirkan untuk terfahami dalam perjalanan hidupnya. Maka terkesimalah ia ketika suatu saat mendapati peradaban desa dengan segala keramahan yang serba natural. Hati kecilnya semakin kepincut sekaligus membersitkan iri menyaksikan betapa riangnya anak-anak desa nan polos bermain dengan alam, tradisional. Mandi atau siblon disungai,bergelut dengan lumpur atau ketika hujan anak-anak desa justru menyambutnya dengan amat riang. Serta-merta hujan-hujananpun menjadi permainan yang begitu mengasyikan.
Mr.Stef menunduk mengernyitkan dahi seolah ingatannya tengah dipacu untuk me-refresh kembali memorinya waktu kecil. Pada kesempatan yang berbeda pula mr.Stef kembali ditakdirkan berjumpa dengan perasaan khususnya saat mendapati anak-anak desa yang mayoritas terlahir sebagai muslim/ah. perasaan ini bermuara pada wajah-wajah nan teduh/polos anak-anak desa di suatu pagi. Keteduhannya bisa saja bersumber dari usapan air wudlu ketika mereka sholat subuh,begitu analogi dalam fikirannya.
Hatinya pun menggumam…ini sesuatu yang benar-benar unik dan sangat mengasyikan. Ke-iriannya mendesir dalam hati..seandainya aku terlahir disini..ya didesa ini…

Tentu saja akan sangat panjang jika tulisan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan secara detail apa saja jenis-jenis kekagumannya atas keragaman Indonesia yang menurutnya sangat-sangat unik dan menarik.
Karenanya tulisan ini berupaya membatasi diri. Pada sisi lain sosok Stefano Romano yang begitu cinta akan dunia anak-anak.

Tak butuh waktu lama baginya untuk segera beradaptasi ketika dihadapannya terdapat sekumpulan anak-anak. Hatinya begitu terpanggil dan mencair, Seolah ia hendak menggali masa kecilnya dulu dan mengisinya dengan pengalaman unik saat ini.
IMG_8913
Sebagai seorang muslim, kecintaannya terhadap Islam nampak telah begitu mengental dalam hatinya. Ia begitu ramah,begitu murah senyum,serta dalam beragam kegiatannya hampir tak ketinggalan ia menyertakan peci dikepalanya. Sesuatu yang bagi kebanyakan muslim Indonesia enggan mengenakannya,terlebih saat bekerja.
Keramahannya,jiwa sosialnya,kerendah-hatiannya semua tampak tulus tanpa rekayasa.
Tentu semua tidak serta-merta muncul begitu saja. Ada semacam proses transformasi nilai-nilai keislaman dalam hatinya yang kemudian mengejewantah menjadi perilaku yang berakhlakul-karimah. (inshaAllah)
Ia salah-satu cahaya Islam dari negeri pizza,yang pendaran cahayanya terpancar hingga ke Indonesia. Dan sekali lagi saya harus katakan…ini satu anugrah tersendiri buat saya bisa ditakdirkan bisa bersilaturahmi dengan beliau.
Darinya saya bisa belajar banyak hal,terutama sekali saya disadarkan untuk senantiasa memupuk kecintaan terhadap Indonesia.
IMG_9224

Terima kasih Mr. Stef…

Tinggalkan komentar